IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN PSIKOLOGI KONSUMEN

Pada dasarnya pesan larangan yang sering kita temui seperti larangan merokok, larangan membuang sampah, larangan menyentuh benda pusaka dimaksudkan agar kita tidak melakukan apa yang diperintahkan. Namun nyatanya penggunan kata yang tidak tepat tersebut malah membuat orang tidak mempedulikan pertingatan. Dengan begitu tujuan larangan tersebut bukannya berhasil menurunkan jumlah orang yang melanggar malah tidak menimbulkan efek kecuali hanya sedikit sekali dan bisa jadi malah semakin banyak orang yang melanggar.

Dalam video ini dijelaskan bagaimana memotivasi seseorang sehingga mereka dapat merubah perilakunya ke arah yang lebih baik.


Dalam video dijelaskan bahwa orang cenderung menghiraukan informasi negatif, mereka hanya peduli informasi bagus atau positif. Kecenderungan orang hanya mau berubah jika ia meyakini akan hal itu dan hal itu sesuai dengan apa yang ingin mereka dengarkan dan cenderung tidak mendengarkan apa yang mereka tidak ingin dengarkan.

Ada beberapa hal yang dapat membuat orang berubah, antara lain:
1. Social insentive         :
    Orang akan merasa senang dan berusaha mempertahankan keadaan itu, ataupun berusaha masuk
   dalam sebuah kelompok sosial yang menurutnya baik. Seperti jika ada narasi dalam laman publik       seperti "9 dari 10 orang sudah bayar pajak. Apakah kamu salah satunya?"
   Kata-kata tersebut menggugah orang untuk masuk dalam kelompok yang menurutnya positif, dan
   merasa ambil bagian dalam hal baik. Dari kalimat itu juga membuat orang merasa tidak ingin
   tertinggal dalam kelompok sosial.
2. Rewards                    :
    Seseorang akan berusaha melakukan yang terbaik jika apa yang ia lakukan dihargai. Penghargaan
    setiap kali mereka melakukan hal positif atau immediately rewads membuat mereka ingin selalu
    melakukannya ketika mereka telah terbiasa melakukanya hal tersebut akan membentuk habits atau
    kebiasaan yang baik yang pada akhirnya akan membuat efek jangka panjangnya pun baik.
    Seperti contoh pembicara diatas, ia senang ketika mendapat emoticon smile pada surat tagihan
    listriknya yang tidak melebihi rata-rata penggunaan dalam perhitungan listrik di lingkungannya.
3. Progress monitoring :
    Ketika mereka bisa melihat progress atau pencapaian yang sudah mereka lakukan selama ini maka
    mereka akan semakin berjuang untuk terus mempertahankannya. Orang sewajarnya akan lebih
    fokus melihat hal positif yang akan mereka capai, maka dari sebaiknya untuk memotivasi orang
    ditunjukkan hal positif yang akan mereka capai bukan malah menekankan kemungkinan buruk
    yang akan terjadi.
    Ketika progress mereka dicatat atau diperlihatkan mereka akan merasa dikontrol, hal itu akan
    membuat mereka termotivasi untuk melakukan yang terbaik.

Memperkuat teori diatas, ada artikel kompas yang juga mengungkapkan bahwa penggunaan kata, yang bernada negatif tidak akan mengubah keadaan ke lebih baik seperti artikel yang berjudul  "Pilihan Kata Dapat Merubah Fungsi Otak" :

Kata positif dan kata negatif membawa dampak berbeda pada fungsi otak Anda.
Dalam bukunya, Words Can Change Your Brain, Andrew Newberg dan Mark Robert Waldman menuliskan "sebuah kata punya kekuatan untuk memengaruhi ekspresi gen yang mengatur stres fisik dan emosi."Lebih jauh, penulis yang mendasari tulisannya dengan penelitian ini memaparkan, kata-kata positif seperti "cinta" dan "damai" bisa mengubah ekspresi gen, memperkuat area di lobus frontal, dan meningkatkan fungsi kognitif otak. Kata positif mendorong pusat motivasi di otak untuk melakukan tindakan.Sebaliknya, bahasa yang mengandung perseteruan dapat mengganggu gen tertentu yang memainkan peran kunci dalam produksi zat kimia saraf. Padahal, zat kimia saraf ini melindungi kita dari stres.Kata-kata negatif juga bisa meningkatkan aktivitas di amygdala, yaitu pusat rasa takut di otak. Kata negatif bisa melepas puluhan hormon stres dan neurotransmitter, yang pada gilirannya mengganggu fungsi otak."Kata-kata penuh amarah mengirimkan pesan peringatan ke otak, secara bertahap menghentikan kerja pusat logika di lobus frontal," tulis Newberg dan Waldman.
Menurut Newberg dan Waldman, penggunaan kata yang tepat juga membantu seseorang untuk bisa lebih menerima dan menghadapi realitas hidup.Dengan mempertahankan kata-kata positif dan optimistis di otak, aktivitas di lobus frontal bisa terstimulasi. Area di otak ini meliputi pusat bahasa yang berhubungan langsung ke area motor korteks yang mendorong seseorang melakukan tindakan.
Riset yang dilakukan Newberg dan Waldman menunjukkan semakin lama seseorang memusatkan pikiran dengan kata positif, semakin banyak bagian lain di otak yang terstimulasi. Misalnya, fungsi lobus parietal mulai berubah, yang kemudian mengubah persepsi diri dan orang lain yang berinteraksi dengan Anda.Pandangan positif terhadap diri sendiri akan membuat Anda cenderung berpikir positif tentang orang lain yang berinteraksi dengan Anda. Sementara itu, persepsi diri yang negatif akan mendorong seseorang untuk bersikap penuh curiga dan ragu-ragu. Seiring waktu, struktur thalamus di otak juga akan berubah dalam merespons kata-kata, pikiran dan perasaan. Perubahan pada thalamus ini juga bisa memengaruhi cara seseorang dalam menerima dan menghadapi kenyataan hidup.


Pada kali ini saya akan mengangkat iklan tentang larangan membuang kucing.
Banyak orang membuang kucing tanpa memikirkan nasib kucing tersebut.
Dalam iklan larangan tersebut menggunakan latar background warna merah dengan
tulisan larangan huruf kapital. Kawasan yang sering dijadikan pembuangan kucing itu juga merupakan kawasan yang sepi jadi sangat memperihatinkan jika kucing itu harus bertahan hidup disitu.




Agar orang lebih peduli dengan kuncing tanpa mengancam maka saya ingin membuat mereka
membuat dengan memberikann reward jika mereka telah ikut memelihara kucing dan tidak membuangnya  :



https://lifestyle.kompas.com/read/2013/12/05/1632286/Pilihan.Kata.Bisa.Mengubah.Fungsi.Otak
https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/05/24/kantor-ini-jadi-langganan-warga-buang-kucing

Komentar

Postingan Populer